ini kali pertama aku menyentuh roh

Aku meraba-raba
Tercari sesuatu yang aku sendiri tak pasti

Aku ingin menyanyi melagukan lirik-lirik tanpa sepi
Aku ingin menari menarikan melodi-melodi emosi
Seperti liuk-liuk lalang ditampar angin
Seperti batu-batu karang di laut yang paling dalam

Aku ingin seperti hijaunya daun, luasnya bumi
Terbentang memuntahkan segala isi

Ribut itu aku rindu
Amukan itu aku mahu
Bilakah ianya datang membawa bising?
Kejut aku kalau-kalau ia datang
Harap membawa hirup-pikuk tapi jangan terlalu bising
Takut-takut tak mampu telinga menangkap
Risau-risau habis bising, sunyi menghuni
Tetap saja aku sendiri

Terjinjit aku cuba mencapai tapi tak dapat
Bukan tinggi cuma tak pasti
Ada orang teriak,
Cukup untuk mendengar tapi tak cukup untuk difaham
Ahh.. jangan-jangan ianya hantu?
Membawa-bawa berita-berita takut
Terbawa-bawa takut-takut?

Kenapa langit sukar di sentuh?
Mengapa rumput selalu dapat dienjak?
Bukankah keduanya tetap saja dibumi?
Bukankah keduanya selalu ditangkap mata?
Mungkin juga bohong-bohong membuat cerita tentang keduanya
Tak perlu bertanya pada si bisu tentang itu
Tak perlu menyapa si pekak tentang keduanya
Jawapannya tetap saja sama
Bahwa keduanya tetap saja disitu
Bezanya beranikah?

Soal-menyoal itu selalu
Terkadang jumpa selalu hilang
Dan selalu juga disumbat soal
Ke utara ke selatan apa yang kau dapat?
Soal dijawab soal, kemudian dimana jawapan?

Jinjing dibahu badan tak mampu
Campak jauh ia tak mahu
Habis bagaimana?
Mahu bakar tak terbakar,
Koyak ia tercantum semula
Cuma cantum nampak bekasnya

Tangan-tangan kudung itu habis dimakan anjing
Kalau sudah tiada tangan, bagaimana aku mahu menggenggam?

Kata-kata tercakap tanpa bunyi
Sebagai pendosa tak layak mengungkap pahala
Walau dalamnya dikais
Hanyir itu saja yang terjumpa
Seluas mana dicari
Parut-parut bersilang ternampak

Pagi itu tidak seperti pagi
Senja itu tidak seperti senja

Daya itu terikat utuh
Hancurkan ia, bukan aku
Kerna ini kali pertama aku menyentuh roh
Ini kali pertama aku menyentuh roh

by: i'm a dreamer

sunyi lalu ketawa

cuba kau mendongak,
wujudkah di pemandanganmu suatu rahsia?
rahsia tanpa nama, tanpa makna..
yang menyorok di celah-celah seliratan itu?

asap-asap itu memimpin tanganku pergi,
tangga-tangga itu bersedia menunjuk jalan padaku
hijau-hijau itu mendukungku menari
menari tarian-tarian indah bersama sayap-sayap

daerah ini jarang kau jejaki,
daerah yang tanpa apa-apa,
tapi ada ada dan tak perlu kau cari,
ia datang membawa manisan-manisan indah yang tak pernah mungkin tercetak di daya angan-angan kau

bakar ia biar menyala
pusing ia agar berasap-asap
sumbat ia kedalam penghujung anatomi
lambung ia kebawah keatas dan ketepi

sunyi....

tanpa bunyi, tanpa kata..

ketawa itu pengubat duka,
maka ketawalah! KETAWALAH!!

HAHAHAHAHAHAAHAHAHAHAHAHAHAAHAHAHAHAAH hah!

tunduk pada satu penjuru yang entah mana-mana,
terkadang kabur, selalunya kabur

kata-kata terpusing sebagai suatu bulatan yang akhirnya bertemu titik asal

jangan kau kata itu takdir,
ianya bukan takdir!
ianya ciptaan tuhan.
eksplorasi manusia
eksperimentasi bangsa manusia

kedamaian manusia..


sunyi.....

by: i'm a dreamer

kesialan masa yang mungkin, atau tiada kemungkinan?

telah aku lukis
garis-garis dimana perlu kau sentuhi
warna-warna bakal kau contengi
belantara mana kau harus harungi

biar saket
sememangnya tanpa kesaketan, hidup bukan lagi kehidupan

kau mengerang,
aku?
aku tetap saja lemas dalam darah-darah aku sendiri

ahh.. mudah saja..
rentap semuanya biar lari dari jahanam ini
dari kepedulian yang tak pernah mungkin aku peduli
atau aku sendiri menyendiri takut menikus?

masa itu kecundang
masa itu pecundang
tapi masa itu juga menghentam

menghentam dari segenap sisi,
kiri, kanan atas dan bawah..

bukan aku tak menepis mengelak,
cuma aku relakan ia menembus rohku
seperti gugusan bintang menerobos bumi yang membentuk lohong-lohong besar sebesar bumi itu sendiri

akhirnya aku sekali lagi membiar masa mencetak kemungkinan
kemungkinan yang hanya mengundang masa?
atau sekali lagi masa itu suatu kesialan?


by: i'm a dreamer