Malam di November itu

Malam di November itu...

Kita berbicara tanpa bunyi
Mengungkap keindahan perasaan dengan bahasa sunyi
Mencipta definisi baru yang tak pernah dijumpai manusia
Mengikat ikrar, dua dijadikan Satu
Dari dua kini menjadi satu


Malam di November itu...

Ironinya..
Kita tidak berbicara dengan bunyi
Tidak mengungkap keindahan perasaan tanpa bahasa sunyi
Tidak berdaya mendefinisi suatu definisi baru yang tidak dijumpai manusia
Tapi masih lagi mengikat ikrar, dijadikan satu daripada dua
Kepada satu sebelumnya dua


Malam di November itu...

Masih lagi gelap seperti malam sebelum malam itu
Tapi bintang tampak terang, bulan seperti mengambang
Dapatkah mereka membaca apa yang terselit antara garisan itu?
Membaca sebuah permulaan cerita yang baru sangat dimulai?
Menangkap terangnya cahaya seperti hari pertama kehidupan dicipta?
Mungkin...mungkin lebih terang..lagi terang...

Silau...

No comments: